Sunday, March 31, 2013

Yusril Beberkan Alasan Jadi Capres


BANGKAPOS.COM, JAKARTA – Nama Yusril Ihza Mahendra pernah membuat publik kaget ketika pada 1999, bersikeras mencalonkan diri sebagai Presiden pasca-lengsernya Soeharto. Kala itu, keinginannya ditentang para politisi.
Yusril Ihza Mahendra
Yusril Ihza Mahendra
Yusril bersaing dengan Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri. Dari sekian calon, alasan mereka menolak Yusril karena belum berpengalaman dan masih muda.
Meski saat itu, ia mendapat dukungan cukup banyak dari MPR. Menurut Yusril, pengalaman berkutat di Istana Negara menjadi modal berharga.
Ia menyebut pidato Presiden Soeharto ditulisnya sebanyak 86 kali kala menjadi staf Sekneg. Yusril juga menulis pidato BJ Habibie 108 kali, terus juga pidato SBY 385 kali.
“Saya juga menjawab pertanyaan dan surat. Saya sering bicara terus terang dengan Soeharto. Banyak hal yang membuat saya belajar dari pemimpin yang sebelumnya juga saya belajar dari tokoh Masyumi,” ungkap Yusril saat buka puasa bersama GPKKI di Jakarta, Senin (13/8/2012).
“Saya pikir sudah cukup banyak saya terlibat pecahkan persoalan bangsa,” terangnya sambil menambahkan dirinya juga satu dari sekian orang yang mampu membujuk Soeharto mundur. “Besoknya ia mundur dan menciptakan Presiden baru.”
Paling tidak, Yusril melanjutkan, semua pengalaman itu bisa jadi pelajaran kalau besok-besok dirinya menjadi presiden tidak bingung. Yusril juga menggambarkan bagaimana ia bisa menjelaskan menteri yang tidak tahu apa-apa bagaimana mendelegasikan perintah.
“Saya berpikir, menjadi seorang presiden sudah harus tidak belajar lagi dua sampai tiga tahun. Kalau bagitu, hancurlah bangsa ini,” terangnya sambil menambahkan jika dirinya terpilih akan membuat sistem yang kuat dari segi hukum sehingga tidak berbenturan dengan hukum lain. ***
Editor : emil
Sumber : Tribunnews

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls